Kamu Adalah Pendaki Gunung Profesional Jika Melakukan 10 Momen Ini

pengalaman mendaki gunung sendirian
pixabay.com

Mendaki gunung merupakan salah satu hobi dari sekian banyak hobi yang disukai pemuda jaman sekarang, mendaki gunung menjadi salah satu pengalaman mahasiswa yang tidak boleh terlewatkan.

Selain hobi ada yang menjadikannya sebuah pekerjaan, bisa menjadi pemandu atau bahkan menjadi seorang porter. Namun ada yang mendaki gunung karena ikut-ikutan tren aja, biar keliatan keren kaya yang ada di film 5 CM.

pengalaman mendaki gunung
arrasyid261.blogspot.com

Semenjak kemunculan film 5 CM jumlah pendakian gunung di beberapa wilayah meningkat secara drastis.

Hal ini menyebabkan berbagai masalah lingkungan di wilayah gunung yang didaki. Diantaranya pembuangan sampah sembarangan yang membuat penumpukan kotoran sampah di gunung.

Perusakan pohon dan tanaman yang ada di gunung sehingga merusak keindahan ekosistem gunung.

Karena hal tersebut saya sebagai penulis dari artikel ini ingin membagikan berbagai pengalaman dari para pendaki profesional dan tentu saja pengalaman penulis sendiri.

Pengalaman tentang bagaimana sih seharusnya jika mendaki gunung, sehingga bisa disebut seorang pendaki profesional.

Berikut rinciannya . . . . .

1. Merencanakan Segalanya Jauh-Jauh Hari.

pengalaman mendaki gunung
pixabay.com | planning

Seorang penulis dari Perancis Antoine de Saint-Exupery berkata . . .

“Sebuah tujuan tanpa perencanaa hanya akan menjadi harapan”

Antoine de Saint-Exupery

Ada lagi kata-kata dari seorang DAI ternama di Indonesia Abdullah Gymnastiar, beliau mengatakan

“Awalilah setiap pekerjaan dengan perencanaan yang baik, karena dalam merencanakan sama dengan merencanakan kegagalan”

Abdullah Gymnastiar

Dari kata-kata yang dikutip diatas menjelaskan bahwa betapa pentingnya suatu perencanaan untuk mencapai sebuah tujuan.

Begitupun dalam hal mendaki gunung, kita wajib merencanakannya dengan matang jauh-jauh hari. Dimulai dengan Gunung mana yang akan di daki dan juga berlokasi di daerah mana.

Merancang estimasi biaya yang diperlukan dari perlengkapan, tenda, makanan, minuman dan transportasi.

Seperti pengalaman saya yang pernah mendaki gunung tanpa persiapan dan perencanaan sama sekali. Tidak mengetahui jalur pendakian membuat saya dan dua teman saya tersesat di belantara hutan.

Ditambah perbekalan yang minim membuat kami balik kanan, padahal belum ada seperempat perjalanan. Hanya bermodalkan nekad membuat kami hampir hilang di gunung.

Itulah mengapa pentingnya perencanaan.

2. Konsultasi Sama Ahlinya.

konsultasi pengalaman mendaki gunung
freepik.com

Bagi kalian yang benar-benar pemula dalam hal mendaki gunung. Saya sarankan bahkan saya wajibkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada pendaki-pendaki profesional seperti Mapala (Mahasiswa Pecinta Alam) atau organisasi pendakian gunung lainnya.

Pendaki profesionalpun selalu konsultasi terlebih dahulu kepada dinas perhutanan atau warga setempat yang menjaga gunung yang akan didaki.

Dari berbagai pengalaman mendaki gunung para profesional, kondisi cuacapun menjadi faktor utama dalam menentukan terlaksananya pendakian atau tidak. Jadi harus memperhatikan kondisi cuaca terlebih dahulu.

Saya dan beberapa teman kampus pernah nekat naik gunung merbabu pada saat musim hujan. Pada awal keberangkatan memang cuacanya cerah namun ketika sudah di tengah pegunungan tiba-tiba cuaca menjadi mendung.

Hujanpun turun dan menghentikan langkah kami untuk melanjutkan pendakian. Padahal pada saat itu masih siang namun awan terlihat begitu gelap. Ditambah  badai yang begitu kencang.

Berjam-jam kami menunggu hujan dan badai reda,

Sekian lama kami menunggu akhirnya kami memutuskan untuk mendirikan tenda di padang sabana 2 dan tidak melanjutkan pendakian. Tendapun berulangkali roboh karena badai, tidak bisa tidur, was-was terhadap badai yang tidak stabil.

Karena kami menghiraukan musim hujan membuat kami terjebak dalam badai sekitar lebih dari 12 jam.

3. Meminta Izin dan Restu Orang Tua.

meminta izin orang tua mendaki gunung
wajibbaca.com | sungkem

Restu dan ridho orang tua adalah hal utama dalam menjalani hidup ini. Tanpa ridho orang tua pasti akan ada saja kendala yang menghalangi tujuan kita.

Ridha Allah terletak kepada ridha kedua orangtua, karena Allah memerintahkan untuk mentaati orangtua. Barangsiapa yang mentaati perintah Allah ini, maka Allah akan meridhainya dan barang siapa menolak taat kepada-Nya maka Ia pun murka.

Al Hafidz Al Iraqi menjelaskan bahwa ini mirip dengan ungkapan,

”Barangsiapa tidak bersyukur kepada manusia maka ia tidak bersyukur kepada Allah. Namun tetap disyaratkan bahwa keridha’an dan kemurkaan orangtua masih dalam hal yang diperbolehkan oleh syariat.” Click To Tweet

Itulah mengapa betapa pentingnya meminta izin kepada orang tua sebelum mendaki gunung, tak hanya mendaki gunung bahkan semua tindakan yang akan kita lakukan haruslah meminta persetujuan orang tua.

Pengalaman yang saya ceritakan di poin 2, itu juga karena tidak meminta izin terlebih dahulu kepada orang tua.

4. Tidak Mendaki Sendirian.

pengalaman mendaki gunung sendirian
pixabay.com

Mendaki gunung merupakan aktivitas yang tidak bisa dianggap sepele. Janganlah sekali-kali berani mendaki gunung seorang diri.

Dalam mendaki gunung perlu membawa perlengkapan yang memadai seperti:

Tas Ransel (carrier), Tenda, Matras, Sleeping Bed, Jas hujan, peralatan makan, pakaian, obat-obatan, korek api, senter, kantong plastik, makanan dan minuman.

Untuk mendaki gunung dengan ketinggian diatas 2000 mdpl, satu carrier tidak mungkin muat membawa semua perlengkapan diatas. Itulah mengapa diperlukan teman untuk membagi perlengkapan yang dibawa.

Selain itu teman juga bisa menjadi teman mengobrol, menjaga dan menolong kita jika terjadi sesuatu yang tidak terduga.

Tempat membantu kita untuk saling bahu membahu untuk bisa mencapai puncak yang didamba-dambakan.

5. Latihan Fisik.

latihan fisik sebelum mendaki gunung
pexels.com

Mendaki gunung bukan perkara mudah, kelihatannya cuma membawa tas ransel sambil berjalan jauh.

Bukan, mendaki adalah aktivitas yang berat.

Mendaki gunung diperlukan kekuatan fisik yang cukup agar tubuh siap menghadapi tekanan fisik yang tinggi ketika mendaki.

Kaki yang kuat dan pernafasan yang teratur adalah kunci utama dalam hal mendaki.

Untuk itu diperlukan latihan fisik terlebih dulu sebelum mendaki. Setidaknya rajinlah joging atau lari-lari pagi.

Sebagai orang yang memiliki pengalaman mendaki gunung, saya pernah mendaki tanpa latihan fisik sebelumnya ternyata memang perbedaannya begitu signifikan dibandingkan dengan latihan fisik terlebih dulu.

Mendaki tanpa latihan fisik menyebabkan cepat lelah dan badan gampang pegel, berbeda dengan melakukan latihan fisik terlebih dulu, pernafas jadi teratur karena sudah dilatih dan badan lebih siap membawa beban yang cukup berat berupa carrier.

6. Berdoa Sebelum Berangkat.

berdoa sebelum mendaki gunung
freepik.com

Do’a merupakan komponen pendukung disetiap aktivitas sehari-hari manusia.

Akan ada perbedaan dalam aktivitas yang diawali dengan do’a dengan aktivitas yang tanpa berdo’a terlebih dulu.

Jadi alangkah lebih baiknya kalau sebelum berangkat mendaki berdo’a dulu jadi mendakimu akan menjadi pengalaman mendaki gunung yang aman dan barokah hihihi.

Begitu juga ketika mulai mendaki di pos pendakian, lebih afdholnya berdo’a terlebih dulu, agar seluruh anggota tim pendakian diberi keselamatan oleh Allah SWT.

7. Membawa Perbekalan Yang Cukup.

perbekalan mendaki gunung
pixabay.com

Perbekalan adalah hal wajib yang harus dibawa dalam pendakian, berikut list perlengkapan untuk pendakian :

  1. Tas Gunung/Carrier/Keril Minimal ukuran 40 Liter
    Mengapa bukan koper? Hah, koper. Kalau jalan setapak di gunung terbuat dari porselen sih tidak masalah membawa koper hehehe. Jalan setapak di gunung lumayan terjal lho…
  2. PakaianAda dua jenis pakaian yang biasa dibawa, yang pertama pakaian pendakian yang kedua khusus untuk tidur.
  3. Sleeping Bag dan matras 
  4. Jas Hujan
  5. Peralatan Makan
  6. Korek Api
  7. Senter
  8. Tenda
  9. Makanan
  10. Minuman

8. Bekerjasama Dengan Pendaki Lain.

mendaki gunung
pixabay.com

Jangan sekali-kali bersikap sombong dan angkuh kepada pendaki lain, entah itu pendaki yang sama-sama lagi naik atau yang sedang turun.

Sesama pendaki harus bekerjasama dan saling membantu, inilah yang membuat pengalaman mendaki gunung semakin menarik. Jika ada pendaki lain yang sedang mengalami kesulitan entah itu kekurangan makanan atau minuman, sebisa mungkin bantulah.

Karena dengan membantu kesulitan orang lain, suatu saat jika kita mengalami kesulitan orang lain juga pasti akan membantu kita.

Jadi junjung tinggi rasa solidaritas dengan pendaki lain.

9. Menjaga Sikap Selama Pendakian.

perilaku mendaki gunung
pixabay.com

Dalam mendaki gunung kita juga harus bisa menjaga lingkungan pegunungan yang kita daki.

Jangan sampai kita mengotorinya dengan membuang sampat tidak pada tempatnya, umumnya dalam hal pendakian sampah harus dibawa pulang sendiri oleh si pendaki.

Jangan buang kotoran seenak jidat sendiri, cari tempat yang sekiranya tidak  akan dilalui oleh orang lain.

Usahakan permisi dulu jika mau buang air agar makhluk penghuni gunung tidak merasa terusik sehingga terjadi tragedi kesurupan.

Intinya junjung tinggi perilaku terpuji ketika mendaki gunung sehingga bisa menjadi pengalaman mendaki gunung yang baik dan berkesan.

10. Mensyukuri Segalanya.

bersyukur sampai puncak gunung
sangpencerah.id

Hal yang paling ditunggu-tunggu adalah saat mencapai puncak gunung.

Rasanya semua rasa lelah, penat, terbayar sudah dengan melihat pemandangan dari puncak gunung. ungkapkan rasa syukur atas ciptaan Allah yang begitu indah dan rasa syukur karena bisa mencapai puncak.

 

11. Belajar dari Pengalaman Mendaki Gunung Para Profesional

Jangan menjadi orang yang merasa sudah mengetahui dan menguasai segalanya apalagi jika kamu adalah seorang yang benar-benar belum pernah naik gunung.

Cerita naik gunung  dari orang lain sangat diperlukan untuk mengumpulkan informasi tentang bagaimana seharusnya dalam mendaki gunung serta apa saja yang harus disiapkan

————————————–***————————————————

Kesebelas hal diatas baru sedikit momen penting yang haru dilakukan sebagai untuk bisa menjadi pendaki profesional, masih ada banyak lagi yang bisa menunjukan bahwa kamu adalah pendaki gunung sejati.

See you on next article . . . . .:D

0 Shares:

Ayo Komentari Artikel Ini

You May Also Like