Seni tari bukanlah hal yang asing lagi di kalangan masyarakat. Seni ini hampir selalu ada di setiap daerah dengan ragam jenisnya. Pengertian seni tari juga tidaklah tunggal sehingga memahami konsep seni ini secara utuh merupakan hal yang sangat penting.
Seni tari juga mengalami sejarah panjang sejak era klasik hingga modern. Seni ini memiliki aneka jenis yang berkarakter unik dan menarik. Oleh karena itu, memahami seni satu ini adalah hal yang sangat penting dilakukan agar keaslian dari kesenian satu ini senantiasa terjaga.
Isi Artikel
Pengertian Seni Tari Secara Umum
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa definisi tari merupakan sebuah seni yang berisi gerakan badan, baik itu gerakan pada kepala, kaki, tangan serta anggota yang lainnya. Dengan disertai irama dan bunyi khusus sebagaimana musk, gamelan dan lain sebagainya.
Dalam pengertian yang lain juga dijelaskan bahwa pengertian seni tari merupakan salah satu wujud dari karya seni yang terdiri dari gerakan ritmis dari para penari. Dimana tarian yang ada cenderung mengikuti alunan musik yang mengiringinya.
Adanya seni tari adalah memiliki tujuan yang beragam. Mulai dari tujuan hiburan hingga tujuan untuk kepentingan upacara adat atau keagamaan. Seni tari sesungguhnya juga menyimpan suatu nilai yang filosofis pada tiap gerakan yang dimilikinya, karena adanya perpaduan antara rasa, irama dan raga.
Dalam seni tari, ada yang namanya tari tradisional. Pengertian seni tari tradisional adalah seni tari yang berkembang dan tumbuh di dalam kawasan tertentu. Yang nama kesenian tari tersebut dianut dan dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat sekitar.
Secara umum, tari tradisional mempunyai sisi dan nilai sejarah yang tinggi. Selain itu, seni tari tradisional ini juga berdasar kepada pedoman yang luas. Serta tumbuh beradaptasi dengan setiap adat dan lingkungan dimana seni tersebut tumbuh.
Pernyataan di atas sebagaimana Quote, “Seni tari akan senantiasa menyatu dengan adat dan kebiasaan dari masyarakat di sekitarnya”.
Sedangkan pengertian seni tari nusantara adalah sebuah tarian yang berkembang dan senantiasa tumbuh di dalam golongan masyarakat pendukungnya. Seni tari nusantara memiliki gerakan yang unik dan disertai dengan sajian irama musik pengiring, busana dan juga rias yang khas.
Pengertian Seni Tari Menurut Para Ahli
Para ahli juga memiliki pandangan tersendiri mengenai pengertian seni tari. Sehingga, agar pemahaman mengenai jenis seni ini dapat menyeluruh dan komprehensif, maka sebaiknya memperhatikan pandangan tokoh mengenai jenis seni tari ini. Di antara pendapat para ahli terkait seni tari adalah sebagai berikut.
Pengertian Seni Tari Menurut Cooric Hartong
Seni tari menurut pandangan Cootic Hartong adalah suatu gerak badan yang memiliki nuansa ritmis khusus yang dilaksanakan di ruang dan waktu tertentu. Ini hampir sama dengan pengertian musik tradisional.
Pengertian Seni Tari Menurut Aristoteles
Menurut Aristoteles, seni tari merupakan sebuah gerakan ritmis yang dapat menghadirkan suatu karakter teresendiri ketika manusia tersebut bertindak.
Pengertian Seni Tari Menurut C. Sachs
Sementara pengertian seni tari menurut S. Sachs adalah suatu pelafalan dari jiwa manusia melalui suatu gerakan yang berirama dengan diiringi nilai serta estetika tertentu.
Pengertian Seni Tari Menurut Haukins
Berikutnya adalah pengertian seni tari menurut para ahli, Haukins. Ia berpandangan bahwa seni tari merupakan salah satu ekspresi dari jiwa manusia yang kemudian telah diubah menjadi wujud gerak. Dimana gerak tersebut berasal dari imajinasi pencipta tari.
Pengertian Tari Menurut I Gede Ardika
Ardika juga memiliki pandangan tersendiri mengenai pengertian seni tari. Seni tari menurutnya adalah sebuah seni yang dapat mempersatukan banyak hal, dengan demikian antara satu sama lain akhirnya dapat menyesuaikan diri dan menyelaraskan gerakan yang ada.
Pengertian Seni Tari Menurut Judith Lynne Hanna
Adapun pengertian seni tari selanjutnya adalah menurut pandangan Hanna. Ia memaknai seni tari sebagai suatu seni plastis dari suatu gerakan visual. Dimana seni ini memang nampak secara sepintas.
Pengertian Seni Tari Menurut Bagong Sudito
Selain beberapa pandangan para ahli di atas, Bagong Sudito juga memiliki pandangan tersendiri mengenai pengertian seni tari. Menurutnya, seni tari merupakan cabang seni yang berbentuk gerak ritmis. Dan fungsi dari seni ini adalah sebagai alat khusus untuk manusia dalam berekspresi.
Pengertian Seni Tari Menurut K.M.A. Theodora Rerno Maruh
Adapun menurut pendapat Maruh, seni tari merupakan sebuah seni yang sifatnya tradisional dan tidak akan dapat memiliki sifat kontemporer.
Pengertian Seni Tari Menurut Irmgrad Bartenieff dan Forrestine Paulay
Kedua tokoh ini berpendapat bahwa seni tari merupakan salah satu bentuk seni ekspresionostis. Dimana seni ini dapat memberikan gambaran atas reaksi jiwa seseorang atas suatu masalah atau konflik tertentu di era modern.
Pengertian Seni Tari Menurut La Mery
Selanjutnya adalah pengertian dari seni tari dalam pandangan La Mery. Menurutnya, seni tari merupakan salah satu ekspresi simbolis. Yang harus mendapatkan internalisasi agar ia memperoleh bentuknya yang nyata.
Fungsi Seni Tari
Pengertian seni tari sesungguhnya memiliki beragam fungsi di dalamnya. Dalam hal ini, fungsinya tidak sebatas sebagai sarana hiburan, namun juga memiliki ragam fungsinya yang lain. Berikut ini adalah beberapa fungsi seni tari yang wajib diketahui.
Wujud Upacara Adat dan Keagamaan
Fungsi dari seni tari yang pertama adalah sebagai salah satu bentuk upacara adat serta keagamaan. Seni tari sebagai sarana keagamaan ini sebenarnya sudah menjadi tradisi sejak lama. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya beberapa kebudayaan lokal dan juga kebudayaan asing yang mempraktikkannya.
Beberapa di antara mereka menjadikan seni tari sebagai salah satu media ibadah dan sarana untuk melakukan komunikasi dengan Dewa. Sebagai contoh adalah apa yang menjadi tradisi bagi rakyat Bali yang salah satu wujud ibadahnya adalah seni tari yang memiliki nama tarian daerah tertentu.
Secara umum, seni tari yang berkaitan dengan keagamaan akan dipertontonkan pada acara khusus di waktu tertentu. Sehingga, sifatnya pun terasa lebih sakral dan hanya bisa dilakukan oleh kalangan tertentu. Di antara contoh tarian keagamaan rakyat Bali adalah Tari Sanghyang, Tari Kecak dan Tari Rejang.
Selain masyarakat Bali, ada juga masyarakat daerah lain yang mempraktikkan hal ini. Misalnya saja Tari Ngaseuk atau sejenis tari untuk menanam padi di kawasan Jawa Barat. Ada juga Tari Seblang yang menjadi budaya di kawasan Jawa Timur.
Sarana dalam Bergaul
Fungsi dari pengertian seni tari secara umum yang kedua adalah sebagai sebuah sarana untuk bergaul. Hal ini tentu sangat cocok dengan karakter dari manusia sendiri yang sangat suka bergaul. Dalam hal ini, seni tari dapat dijadikan sebagai salah satu media untuk berinteraksi secara sosial.
Salah satu wujud nyatanya adalah mencoba membuat akrab orang-orang atau audien yang datang dari latar belakang yang beragam. Sehingga, hal ini akan dapat mencerminkan keakraban dari manusia tersebut. Karena seni tari sendiri dapat digelar di beragam acara.
Di antara acara yang kerap menghadirkan seni tari adalah pertunjukan seni, pernikahan dan lain sebagainya. Bahkan, di beberapa jenis tarian penonton diberi kesempatan untuk ikut serta dalam bernyanyi bersama dengan penari yang asli. Tarian yang semacam ini dikenal dengan istilah tari pergaulan.
Di antara contoh tari pergaulan adalah Tari Tayub yang berasal dari Jawa Timur, Tari Jaipong dan Tari Manduda dari kawasan Sumatera Barat.
Untuk Sarana Hiburan
Tujuan seni tari selanjutnya adalah sebagai sarana hiburan. Sebagaimana diketahui bersama bahwa seni tari mempunyai nilai estetika yang sangat tinggi. Dengan nilai estetika yang tinggi tersebut, banyak orang yang suka dengan kesenian satu ini.
Banyak orang yang cenderung mencari pengalaman batin dengan jalan melihat tarian. Inilah yang menyebabkan seni tari memiliki fungsi sarana hiburan. Hal ini juga didukung oleh banyaknya daerah di Nusantara yang memiliki tarian berbentuk pertunjukan, misalnya pada acara pesta rakyat dan lain-lain.
Unsur Unsur Seni Tari
Sebagaimana jenis seni yang lain, misalnya jenis-jenis musik, seni tari juga terdiri dari beberapa unsur penting yang membangunnya. Setidaknya, ada tiga unsur utama yang membentuk seni tari. Tiga unsur tersebut harus ada di dalamnya. Berikut rinciannya.
Irama atau Wirama
Unsur unsur seni tari yang pertama adalah wirama atau irama. Unsur irama harus ada di dalam seni tari. Karena fungsi irama sendiri adalah menyatukan gerakan badan dari para penari. Irama ini biasanya menggunakan musik, baik musik yang temponya lambat atau yang cepat.
Raga atau Wiraga
Selain irama, raga juga menjadi unsur dari pengertian seni tari yang sangat penting. Raga adalah unsur yang sangat penting karena menghasilkan gerakan badan. Baik itu gerakan dari duduk ataupun gerakan dari berdiri.
Rasa atau Wirasa
Adapun elemen seni tari yang ketiga adalah rasa atau wirasa. Adanya unsur satu ini didasari oleh suatu pemahaman bahwa di dalam seni tari harus dapat menyampaikan suatu perasaan dalam jiwa seseorang. Termasuk dari segi ekspresi dari penarinya.
Selain ketiga unsur utama di atas, ada juga unsur lain yang dikenal dengan unsur pendukung seni tari. Beberapa unsur pendukung dalam kesenian tari akan membuat seni tari semakin mempesona dan indah. Penonton pun akan semakin tertarik untuk menikmati seni tarinya. Berikut adalah beberapa unsur tersebut.
Aneka Iringan
Unsur pendukung yang pertama untuk seni tari adalah aneka iringan. Iringan yang baik adalah iringan yang seirama antara musik dan gerakan. Hal ini akan memadu dengan indah. Menurut beberapa pakar, tarian akan semakin indah apabila diselingi suara dari tubuh penari.
Di antara contoh suara tersebut adalah suara tepukan. Selain itu, biasanya juga dilengkapi dengan hentakan bahkan teriakan khas dari penari.
Aneka Gerak
Unsur pendukung lain selain iringan adalah aneka gerak. Gerak semakin memperindah seni tari karena dalam gerak ini, semua anggota badan seseorang berkolaborasi antara satu sama lain. Di antara kolaborasi yang diperlukan adalah kaki dan juga tangan.
Di samping itu, juga dilengkapi dengan lirikan mata dan juga raut muka. Hal ini disebabkan karena ekspresi wajah akan menawarkan daya tarik tersendiri.
Kostum dan Rias
Selain kedua unsur pendukung di atas, ada lagi unsur lain yang tidak kalah penting untuk diperhatikan dalam pengertian seni tari, yaitu unsur rias dan kostum. Tanpa adanya unsur ketiga ini, seni tari akan terlihat hambar dan kurang bermakna.
Sejarah Seni Tari di Nusantara
Di Indonesia, sebenarnya seni tari sudah berperan sejak dahulu. Khususnya dalam kegiata upacara kerajaan. Setiap kawasan di Indonesia memiliki ciri khas seni tari tersendiri. Misalnya adalah seni tari Reog yang berasal dari Ponorogo. Ada juga seni tari Kecak yang berasal dari pulau Bali.
Sejarah seni tari di Indonesia dapat dilacak dari masa ke masa. Baik itu masa prasejarah hingga pasca kemerdekaan. Berikut adalah beberapa tahapan sejarah seni tari di nusantara yang wajib dipahami.
Sejarah Seni Tari Zaman Prasejarah
Sejarah seni tari pertama dapat dilacak di masa prasejarah. Masa ini berlangsung ketika kerajaan-kerajaan di Indonesia masih belum berdiri. Sifat seni tari pada masa ini masih gaib dan magis. Hal ini sangat berkaitan dengan masyarakat yang sangat kental dengan kepercayaan roh leluhur.
Tujuan utama dari tari di zaman prasejarah adalah untuk pemujaan terhadap ruh nenek moyang. Ada beberapa contoh tari di masa ini, misalnya tari perburuan, tari perang, tari kesuburan tanah, tari hujan dan contoh tari-tari yang lain. Adapun gerakan tari pada masa ini lebih meniru hewan dan tumbuhan.
Sejarah Seni Tari Zaman Hindu Budha
Adapun sejarah seni tari yang selanjutnya adalah kesenian tari di zaman Hindu Budha. Ketika kerajaan Hindu Budha berjaya di Indonesia, seni tari mendapatkan pengaruh dari India yang dibawa langsung oleh pedagang ke negeri ini.
Pengertian seni tari di era ini disebarkan dengan motif penyebaran agama Hindu Budha di Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya sudut pandang dan standar tertentu untuk tari pada masa ini. Salah satu sumber seni tarinya adalah Bharata Muni.
Literatur ini memiliki judul Natya Sastra yang berisikan aneka gerak tangan mudra dengan motif berjumlah 64.
Sejarah Seni Tari Zaman Kerajaan Islam
Berikutnya adalah sejarah seni tari pada zaman kerajaan Islam. Meskipun didominasi oleh kerajaan Islam, kesenian tari ini sebatas dilakukan oleh kalangan asing yang notabene berasal dari Sudan, Ethiopia dan beberapa negara yang lain.
Secara umum, seni tari dilakukan dalam rangka menyambut kedatangan dari hari raya atau berbagai jenis perayaan yang lain.
Kebetulan, kerajaan Mataram pada saat itu terbagi menjadi dua, ini tepatnya terjadi pada tahun 1755. Dimana, kesultanan Nyayogyakarta Hadiningrat dan kesultanan Surakarta bersatu.
Kedua kerajaan tersebut menggunakan seni tari untuk mengembangkan eksistensi dan identitas dari masing-masing kerajaannya. Seni tari yang dilakukan berupa penampilan dan gerakan yang berbeda antara satu kerajaan dengan kerajaan yang lain.
Sejarah Seni Tari Masa Penjajahan
Setelah itu, masuk kepada era penjajahan dimana seni tari pada masa tersebut mengalami kemunduran. Tidak ada perkembangan apapun pada masa penjajahan tersebut.
Penyebab dari hal ini adalah karena situasi yang terjadi di Indonesia pada masa tersebut adalah situasi peperangan.
Meski demikian, masih ada yang menghidupkan seni tari khusus di kalangan istana kerajaan. Namun, kesenian tari tersebut hanya dilakukan saat agenda penting.
Misalnya ketika ada tamu yang menghadap raja, pelantikan raja, pernikahan dan beragam acara yang lain.
Adapun contoh dari seni tari pada masa penjajahan ini adalah seni tari Prawiroguno. Tarian ini asalnya adalah dari Jawa Tengah.
Cerita yang diangkat oleh tarian ini adalah adanya tentara Indonesia yang menjalankan latihan membawa tameng dan senjata. Tujuannya sebagai perlindungan diri.
Sejarah Seni Tari Pasca Kemerdekaan
Setelah masa penjajahan selesai, berikutnya masuk ke masa pasca kemerdekaan. Dimana, pada masa ini kesenian tari dapat berkembang dengan sangat signifikan.
Seni tari yang sebelumnya hanya di gelar di kalangan kerajaan, sudah mulai dimainkan oleh masyarakat.
Pada masa ini, seni tari mulai digunakan untuk upacara keagamaan, adat dan berbagai agenda penting yang lain. Kemajuan lain di bidang seni tari pada masa ini juga ditandai dengan adanya sanggar tari dan tempat kursus tersendiri.
Di era yang serba modern ini, jenis seni tari sudah sangat banyak dan beragam. Di antara contoh seni tari pada zaman ini adalah tari Balet, Dansa, Breka Dance dan bebrrapa jenis tarian yang lain.
Konsep Seni Tari
Setelah mengetahui tentang sejarah dari pengertian seni tari, hal lain yang tidak kalah penting diperhatikan saat mempelajari seni tari adalah konsep dari seni tersebut. Berikut adalah konsep utama dari seni tari yang harus dipahami.
Waktu
Konsep dari seni tari yang pertama adalah waktu. Estimasi dan ketepatan waktu sangat penting di dalam memainkan seni tari. Di samping estimasi waktu, tempo juga tidak kalah penting dalam sebuah tari, yang dimaksud dengan tempo itu sendiri adalah lambat dan cepatnya gerakan.
Kegunaan dari tempo dalam kesenian tari adalah memberikan suatu kesan yang dinamis sehingga tarian menjadi lebih menarik untuk ditonton. Ini hampir pada pada setiap pengertian seni tari dan contohnya.
Ruang Gerak
Konsep dari seni tari yang kedua adalah ruang gerak. Ruang gerak sangat dibutuhkan oleh para penari agar hasil tariannya semakin maksimal. Hal yang paling penting adalah menyesuaikan antara jenis gerakan dan tarian dengan kebutuhan ruang.
Ruang gerak di sini bisa berupa ruang gerak yang sifatnya sempit dan ruang gerak yang sifatnya luas. Ruang gerak sendiri juga harus ditentukan sesuai dengan jumlah penari. Sehingga, ketika jumlah penarinya banyak, maka dibutuhkan ruang yang lebih luas.
Tenaga
Konsep berikutnya yang tidak boleh dilewatkan dalam seni tari adalah tenaga. Karena dalam menari, seseorang membutuhkan tenaga. Sehingga, diharapkan tarian yang dihasilkan menjadi harmonis, ritmis dan dinamis.
Dari sini dapat dipahami bahwa sesungguhnya tenaga sangat berpengaruh kepada baik dan juga buruknya seni tari. Ketika tenaga yang dimiliki oleh penari kurang, maka gerakan yang dihasilkan juga kurang indah dan kurang dapat dinikmati.
Jenis-jenis Seni Tari
Ada beragam jenis seni tari yang berkembang di Indonesia. Baik tari yang masih murni hingga jenis tari yang telah mengalami modifikasi. Berikut ini adalah beberapa seni tari yang berkembang di Indonesia.
Tari Nusantara atau Tradisional
Jenis tari pertama yang berkembang di Indonesia adalah tari nusantara. Tari ini adalah jenis tari yang dipraktikkan dan dipelajari secara turun temurun.
Asal dari tari ini adalah dari berbagai daerah yang ada di Indonesia. Tarian ini bahkan menjadi ciri khas dari budaya dan daerah tertentu.
Tarian nusantara ini juga kerap disebut dengan tarian tradisional. Tarian ini mencakup jenis tari untuk masyarakat umum atau hanya untuk kalangan khusus seperti tarian di kalangan keraton.
Tari Kreasi Baru
Selain tarian nusantara, ada juga tarian kreasi baru yang ada di nusantara. Tari ini merupakan bentuk pengembangan dari tari yang telah ada. Umumnya, di dalam tarian ini terdapat kombinasi antara tari yang lama dengan gerakan baru.
Contoh dari pengertian seni tari kreasi baru adalah Tari Rapai. Tari Rapai ini merupakan perpaduan antara Tari Zapin dari Malaysia dan Tari Seudati dari Aceh.
Tari Modern atau Kontemporer
Selain kedua jenis tari tersebut, di Indonesia juga berkembang yang namanya tari kontemporer. Tarian ini tergolong jenis tari masa kini yang lahir dari kreasi kekinian. Perbedaan tarian ini dengan yang sebelumnya adalah tidak adanya unsur tradisional dari tarian modern ini. Gerakannya pun lebih energik.
***
Seni tari menjadi warisan budaya yang dipelajari dan dipraktikkan secara turun temurun. Pengertian seni tari ini juga senantiasa mengalami perkembangan sehingga terus berkembang dari masa ke masa. Kehadiran seni tari tidak hanya sebagai hiburan, namun juga upaya menanamkan nilai-nilai yang baik.