Teater bukanlah seni yang asing di Indonesia sejak dahulu hingga sekarang. Teater memiliki beragam cakupan yang sangat luas. Bahkan, berbagai ahli memiliki pandangan mengenai pengertian seni teater yang berbeda antara satu pandangan dengan pandangan yang lain.
Dalam beberapa kasus, masyarakat banyak yang menganggap bahwa seni teater identik atau sama dengan seni drama. Padahal, keduanya memiliki perbedaan tersendiri. Maka dari itu, pada artikel berikut ini akan diulas mengenai pengertian seni teater dan berbagai hal yang berhubungan dengannya.
Isi Artikel
Pengertian Seni Teater secara Umum
Sebelum mengulas berbagai hal yang berkaitan dengan seni teater, hal pertama dan utama yang perlu dipahami adalah pengertian seni teater secara umum. Secara bahasa, teater berasal dari bahasa Inggris Theater atau Theatre yang artinya adalah gedung pertunjukan.
Sedangkan pengertian teater menurut istilah adalah suatu hal yang dipertunjukkan untuk dinikmati audience atau masyarakat di atas pentas. Namun, seni teater sendiri juga dapat diartikan dalam arti luas dan juga sempit.
Arti teater dalam arti sempit adalah suatu drama dari perjalanan kehidupan manusia yang disaksikan oleh orang banyak dalam wujud pertunjukkan pentas. Dimana, pertunjukkan tersebut berdasarkan kepada naskah yang telah ditulis.
Sementara pengertian teater dalam arti luas adalah suatu adegan peran yang dipertunjukkan di hadapan banyak orang. Di antara contohnya adalah wayang, sinetron, ketoprak, ludruk, janger, dagelan, sulap, mamanda, akrobat dan masih banyak lagi yang lainnya.
Ada juga yang berpandangan bahwa pengertian karya seni teater menjadi pertunjukkan atas perilaku manusia di dalam wujud tarian, gerakan atau nyanyian yang disertai dengan dialog serta akting yang diperankan oleh tiap-tiap pemain.
Adapun pengertian dari seni teater menurut KBBI adalah gedung ataupun ruangan tempat untuk pertunjukan sandiwara, film dan lain-lain. Serta suatu pementasan sebuah drama sebagai bentuk profesi atau seni dengan beragam contoh seni teater.
Namun demikian, antara teater dan juga drama sebenarnya berbeda. Drama lebih cenderung kepada naskah cerita yang dipentaskan. Sementara teater merupakan suatu bentuk visualisasi dari suatu drama. Oleh karena itu, yang pertunjukan yang disaksikan banyak orang adalah wujud dari teater.
Seni teater memiliki makna yang cukup tinggi di tengah masyarakat. Sebagaimana Quote, “Teater memiliki makna dan nilai yang mendalam dalam memberikan pelajaran hidup yang yang nyata”.
Pengertian Seni Teater Menurut Para Ahli
Selain pengertian dari teater secara umum, ada juga pengertian seni teater menurut para ahli. Setidaknya, ada cukup banyak ahli yang berpendapat mengenai pengertian seni teater. Berikut adalah beberapa di antaranya.
Pengertian Seni Teater Menurut Ferdinand Bruinetierre
Pengertian pertama dari seni teater menurut para ahli adalah pendapat Bruinetierre. Ia berpendapat bahwa teater adalah suatu drama yang di dalamnya melahirkan gerak dan juga aksi.
Pengertian Seni Teater Menurut Balthazar Vallhagen
Selanjutnya adalah pengertian dari seni teater menurut Vallahagen. Ia menyatakan bahwa teater adalah suatu bentuk kesenian yang melukiskan suatu watak dan juga sifat manusia dengan menggunakan suatu gerakan.
Pengertian Seni Teater Menurut Moulton
Adapun menurut pandangan Moulton, seni teater merupakan suatu kisah hidup yang kemudian digambarkan di dalam bentuk gerakan.
Pengertian Seni Teater Menurut Anne Civar
Sementara Anne Civar berpandangan bahwa teater adalah sebuah kisah yang diceritakan secara langsung dengan menggunakan gerakan dan kata-kata.
Pengertian Seni Teater Menurut Tim Matrix Media Literata
Adapun menurut Tim Matrix Media Literata, seni teater adalah suatu seni yang berbentuk kisah dan menggambarkan suatu kehidupan dan juga watak manusia dengan akting atau tingkah laku yang dipentaskan di atas panggung.
Pengertian Seni Teater Menurut Budianta
Selanjutnya adalah pengertian seni teater modern menurut Budianta. Menurutnya, teater merupakan suatu genre sastra yang ditampilkan secara fisik dan verbal dengan disertai dengan dialog dan percakapan dari berbagai tokoh yang ada.
Pengertian Seni Teater Menurut Wildan dan Handayani
Menurut Wildan dan Seni Handayani, seni teater adalah sebuah seni yang dirangkai dalam bentuk karangan yang berdasar kepada dua jenis seni. Pertama adalah seni pentas dan kedua adalah seni sastra. Dimana, seni ini dirangkai dalam bentuk tulisan yang kemudian dipentaskan.
Sejarah Teater
Dalam memahami seni teater, penjelasan mengenai sejarah teater sangatlah penting. Karena teater mengalami sejarah yang sangat panjang sejak dahulu hingga sekarang. Dan berikut ini adalah ulasan mengenai sejarah teater yang penting untuk diketahui.
Sebenarnya, awal mula munculnya pengertian seni teater pertama kali tidak diketahui secara persis. Akan tetapi, sejauh ini yang berkembang adalah teori mengenai asal usul dari teater itu sendiri. Berikut ini adalah teori mengenai asal usul dari seni satu ini.
Teori yang pertama menyatakan bahwa awal mula teater berasal dari upacara yang dilakukan oleh kalangan penganut agama primitive. Dimana, pada upacara tersebut disisipkan unsur cerita yang akhirnya berkembang menjadi wujud seni teater. Akhirnya, teater tetap eksis hingga hari ini.
Teori asal mula teater yang selanjutnya adalah teori yang menerangkan bahwa asal mula teater adalah adanya nyanyian yang dibuat untuk menghormati pahlawan di kuburnya. Dimana, yang dikisahkan di dalamnya adalah kisah hidup pahlawan yang dipentaskan menjadi pertunjukan teater.
Sementara teori yang berikutnya menyatakan bahwa teater asal mulanya adalah dari kegemaran masyarakat yang suka dengan cerita. Sehingga, berbagai cerita seperti kisah perang, pahlawan dan sebagainya dipertontonkan dalam bentuk teater.
Meski demikian, ada sebuah bukti mengenai naskah tertua dari unsur seni teater ini yang dituliskan oleh salah seorang pendeta Mesir. Kira-kira 2000 tahun SM. Dimana, pada masa tersebut peradaban Mesir Kuno terbilang cukup maju. Bahkan, sudah memulai sistem irigasi, membuat piramida, kalender dan sebagainya.
Selain teori dan penjelasan mengenai naskah teater pertama di dunia tersebut, ada juga beberapa sejarah teater di berbagai kawasan dan negara yang berhasil dilacak. Di antaranya adalah berikut ini.
Sejarah pada Masa Yunani Klasik
Menurut versi peradaban Yunani klasik, seni pertunjukan teater untuk pertama kalinya digelar pada sekitar 2300 tahun lalu. Adapun karakteristik teater tradisional di masa ini adalah pertunjukan teater dilakukan di Amphiteater. Selain itu, telah menggunakan naskah berbentuk lakon.
Di samping itu, teater Yunani juga menggunakan pemain pria, termasuk untuk kalangan pemain karakter wanita. Perlu diketahui bahwa teater Yunani ini adalah teater pertama yang dalam permainannya sudah menggunakan dialog.
Tidak hanya itu, karakter seni teater Yunani juga ditandai dengan adanya tragedi para pemain yang membuat audien merasa tegang dan takut. Namun, ada juga komedi yang lucu. Di samping itu, ada juga pemain khusus yang ditugaskan untuk menyanyi, menari dan sebagai narator.
Sejarah pada Masa Romawi Klasik
Selain teater di masa Yunani Klasik, ada juga sejarah teater di masa Romawi Klasik. Di dalam suatu sumber disebutkan bahwa teater di kawasan ini dimulai tahun 200 SM. Dimana pada tahun tersebut, kesenian yang awalnya berpusat di Yunani mulai beralih ke Roma.
Meski demikian, sejarah menyebutkan bahwa teater yang ada di Romawi Klasik tidak jauh lebih baik jika dibandingkan dengan sejarah teater di masa Yunani Klasik. Adapun ciri atau karakter teater pada masa Romawi Klasik adalah tidak ada lagi koor di masing-masing adegan.
Karakteristik lain dari teater Romawi Klasik ini adalah dilengkapi dengan musik untuk tiap adegannya. Selain itu, tema yang diangkat lebih banyak dari inspirasi permasalahan hidup berupa kesenjangan dengan golongan menengah.
Sejarah Teater di Dunia
Di samping itu, ada juga sejarah teater di dunia yang tidak kalah penting untuk dicatat. Dimana, di dunia dikenal bahwa teater mulai muncul pada abad ke 6 SM. Tepatnya berasal dari bangsa Yunani Kuno yang mempraktikkan kesenian ini dengan sebutan drama.
Pertunjukan drama tersebut asalnya adalah dari upacara keagamaan yang berbentuk suatu pemujaan terhadap Dewa Anggur. Sementara di Italia, teater dapat berkembang dengan sangat pesat. Bahkan, dikatakan mengalami kejayaan di dalamnya.
Kejayaan yang diperoleh di Italia tersebut tidak hanya dari sisi pementasan panggungnya, namun juga dari sisi penambahan dekorasi dan juga penambahan ornament dan sebagainya. Akan tetapi, bedanya adalah di Italia teater hanya dikhususkan untuk kalangan bangsawan.
Sejarah Teater di Indonesia
Seni atau pertunjukan teater sudah cukup lama muncul di Indonesia. Teater yang sejak dahulu banyak berkembang di negara ini adalah teater Nusantara, khususnya untuk pengertian seni teater tradisional dari kawasan-kawasan tertentu.
Adapun contoh dari pertunjukan atau seni teater Indonesia adalah Mok yang berasal dari Riau, Ketoprak yang berasal dari Jawa serta Drama Gong yang berasal dari Bali. Meski demikian, pada awal mulanya, teater ini memang digunakan dalam rangka upacara keagamaan.
Berikutnya, dari masa ke masa akhirnya beralih menjadi jenis seni pertunjukan saja. Hingga pada saat masuk ke abad 20, pertunjukan jenis ini sudah mengalami yang namanya transformasi menjadi teater modern.
Yang dimaksud dengan teater modern adalah sejenis teater yang dilatarbelakangi oleh proses akulturasi antara teater Barat dan teater tradisional. Sehingga, pengaruh tersebut menjadikan warna dari teater tradisional semakin berubah.
Perubahan corak dan bentuk teater yang ada terdapat pada beberapa sisi. Mulai dari penataan panggung, penataan cahaya, latar dan cerita yang ada serta beberapa aspek yang lainnya. Teater modern sendiri juga terbagi menjadi beberapa jenis, misalnya teater kecil dan sebagainya.
Fungsi Seni Teater
Pengertian seni teater sesungguhnya tidak sebatas hiburan bagi masyarakat. Ia hadir dengan beragam fungsi dan tujuan. Mulai dari fungsi yang berkaitan dengan adat atau keagamaan, hingga fungsi yang berkaitan dengan pendidikan.
Dengan beragam fungsi yang ada, diharapkan adanya teater dapat menghibur masyarakat dan juga memberikan nilai yang efektif untuk perbaikan dan kemajuan peradaban di Indonesia. Dan berikut ini adalah beberapa fungsi seni teater yang utama.
Fungsi Seni Teater sebagai Sarana Upacara
Tujuan teater yang pertama adalah sebagai sarana khusus untuk upacara. Hal ini harus diakui sebab awal kemunculan dari teater sendiri adalah sebagai sarana khusus dalam rangka upacara sesembahan Dewa Dyonesos. Selain itu, juga upacara teruntuk dewa Apollo.
Namun demikian, seni teater yang dikhususkan untuk upacara ini tidak membutuhkan penonton. Hal ini disebabkan karena penonton yang ada adalah bagian peserta upacara. Dan di Indonesia, upacara semacam ini dikenal dengan teater tradisional.
Fungsi Seni Teater sebagai Media Hiburan
Selain sebagai sarana upacara, seni teater juga bisa dimaknai sebagai seni yang memiliki fungsi sarana hiburan. Oleh karena itu, sebelum pementasan dimulai, orang akan mempersiapkan pertunjukan ini dengan baik. Hal ini bertujuan agar penonton menjadi terhibur.
Fungsi Teater Sebagai Media Ekspresi
Selain beberapa fungsi yang telah disebutkan di atas, teater juga dapat dimaknai sebagai seni yang berfungsi media ekspresi. Dengan demikian, setiap orang dengan karakter dan lakon tertentu akan dapat berekspresi. Baik itu melalui ucapan-ucapan maupun melalui gerakan tubuh.
Fungsi Teater Sebagai Media Pendidikan
Sebagaimana telah diulas sebelumnya, bahwa teater juga memiliki fungsi tersendiri sebagai media pendidikan. Hal ini dapat dibuktikan dari beragam nilai dan ajaran yang disisipkan melalui pertunjukan yang ada. Sehingga, penonton menjadi paham terhadap yang baik dan buruk.
Unsur Unsur dalam Seni Teater
Pengertian seni teater tidak dibentuk begitu saja, melainkan ada unsur tersendiri yang membentuknya. Setidaknya, ada dua unsur seni teater secara umum. Dimana, kedua unsur ini harus benar-benar dipahami secara baik. Unsur tersebut adalah unsur internal dan eksternal.
Unsur internal dalam seni teater adalah jenis unsur yang di dalamnya mencakup mengenai bagaimana sebuah pentas di suatu teater berlangsung. Maka, tidak heran jika unsur internal ini dikenal sebagai jantungnya teater. Berikut adalah beberapa unsur internal dalam macam macam teater.
Sutradara
Unsur internal dalam seni teater yang pertama adalah sutradara. Ini menjadi unsur seni teater yang terpenting. Dimana, ia harus mampu memimpin semua pertunjukan teater dengan baik dan benar. Sehingga, sutradara ini dikenal sebagai otak dalam cerita teater.
Tugas dari sutradara adalah memberikan arahan kepada para aktor, memberikan kreasi dan inovasi ide dalam sebuah pentas, membedah dan memahami naskah dan masih banyak lagi yang lainnya.
Skenario atau Naskah
Selain sutradara, unsur internal selanjutnya dari seni teater adalah naskah atau yang sering dikenal dengan skenario. Skenario ini berisikan kisah yang mencakup berbagai karakter atau tokoh serta dialog yang akan dipentaskan. Di dalam naskah ada unsur sutradara, kostum, pemain dan pentas.
Pemain
Adapun unsur internal seni teater yang ketiga adalah pemain. Dimana pemain ini menjadi unsur terpenting untuk suatu pertunjukan teater. Pemain mencakup beberapa unsur lainnya seperti gerak dan suara.
Di dalam teater, terdapat tiga jenis atau karakter pemain. Jenis pemain pertama adalah pemeran utama, baik itu protagonis atau antagonis. Sedangkan jenis pemain kedua adalah peran tambahan atau figuran. Sementara yang ketiga adalah pemain peran pembantu.
Properti
Berikutnya adalah unsur properti yang juga wajib ada untuk pengertian seni teater. Properti ini mencakup keseluruhan perlengkapan yang dibutuhkan untuk bermain teater. Di antara jenis properti yang umum diperlukan adalah meja, robot, kursi, hiasan ruangan dan lain sebagainya.
Pentas
Adapun unsur internal untuk seni teater selanjutnya adalah pentas. Pentas di sini menjadi unsur yang membawa nilai keindahan atau estetika pada sebuah pertunjukan. Unsur kelima mencakup beberapa properti dan keperluan di dalamnya, seperti tata lampu, dekorasi dan lain-lain.
Penataan
Penataan menjadi unsur internal dalam seni teater yang tak kalah penting. Penataan di sini mencakup banyak hal di dalamnya. Mulai dari tata rias dalam rangka mengias para pemain agar sesuai dengan karakter yang diperankan oleh pemain tersebut.
Selain itu, dalam penataan juga harus menyesuaikan tata busana yang sesuai dengan konsep. Juga harus memperhatikan tata lampu dan juga tata suara yang hubungannya dengan pengeras suara.
Unsur External
Setelah memahami unsur internal di dalam seni teater, seseorang juga harus memahami apa itu unsur eksternal. Unsur eksternal dalam pengertian seni teater adalah unsur yang berkaitan dengan hal-hal kaitannya dengan pementasan. Di antara unsur eksternal dalam seni teater ini adalah sebagai berikut.
Derector atau Sutradara
Unsur eksternal dari seni teater yang selanjutnya adalah sutradara atau derector. Tugas dari unsur ini adalah mengarahkan jalannya naskah, mempersiapkan aktor dan juga membantu setting make up atau kostum kepada designer.
Staf Produksi
Selain derector, unsur eksternal dalam seni teater yang berikutnya adalah staf produksi. Ini merupakan sebuah tim khusus yang berkaitan langsung dengan pimpinan produksi. Tugas dari staf ini adalah mengurus semua yang berkaitan dengan produksi.
Di samping itu, juga bertugas untuk membuat ketetapan anggaran biaya, program kerja, fasilitas yang diperlukan, membuat aturan mengenai petugas dan lain-lain kaitannya dengan seni teater.
Stage Manager
Selain kedua unsur eksternal di atas, masih ada lagi unsur berikutnya yang dikenal dengan stage manager. Ini merupakan sebutan untuk seorang pemimpin atau penanggung jawab di panggung. Selain itu, juga memiliki tugas yang lain yaitu membantu sutradara.
Crew
Berikutnya adalah crew yang menjadi pemegang divisi dari masing-masing sub yang dipegangi oleh desainer. Pembagian dari crew sendiri adalah bagian lighting atau yang dikenal dengan tata lampu. Kemudian bagian tempat atau pementasan dan juga bagian tata musik dan perlengkapan.
Desainer
Tidak sebatas itu, masih ada lagi unsur eksternal lain dari seni teater yang dikenal dengan desainer. Desainer di sini bertugas mempersiapkan keseluruhan aspek visual yang berhubungan dengan berbagai hal. Sebagaimana yang ada pada pengertian seni tari.
Misalnya setting yang menyangkut suasana atau tempat, perlengkapan untuk pentas seperti properti, kostum, pencahayaan, tata lampu serta aneka kebutuhan perlengkapan yang lain.
Jenis-jenis Teater Secara Umum
Terdapat berbagai jenis teater yang berkembang di tengah masyarakat. Mulai dari yang merupakan hasil modifikasi dari seni teater klasik, hingga yang bernuansa modern. Berikut adalah beberapa jenis pengertian seni teater secara umum yang wajib dipahami.
Jenis Teater Gerak
Jenis teater yang pertama adalah teater gerak. Ini merupakan jenis teater yang menggunakan gerak beserta ekspresi wajah dalam pertunjukannya. Ciri khas dari teater gerak ini adalah minimnya penggunaan dialog di dalam pentas. Bahkan, di beberapa kasus dialog benar-benar dihilangkan.
Contoh dari dialog yang benar-benar dihilangkan adalah pertunjukan asli pantomime klasik. Namun, dengan berkembangnya zaman, teater gerak ini sudah sangat bebas dalam bergerak. Bahkan, para pemain dapat mengikuti suasana hati dan lepas dari tokoh dasarnya.
Tujuan dari kebebasan gerak tersebut adalah agar orang tertarik untuk menikmatinya. Adapun contoh jenis teater gerak yang hingga saat ini masih eksis adalah pantomim. Dimana pertunjukan satu ini tergolong sunyi dan nyaris tanpa suara.
Sehingga, di dalam pantomim, audien harus mampu memahami maksud cerita dari mimik dan isyarat dari pemain.
Jenis Teater Dramatik
Berikutnya adalah jenis seni trater yang dikenal dengan teater Dramatik. Teater ini dirancang berdasarkan kepada dramatika dari pemain yang dipentaskan. Terdapat perubahan karakter dari segi psikologis yang amat menjadi perhatian di dalam seni teater Dramatik ini.
Selain karakter pemain, hal lain yang selalu diperhatikan dalam pengertian seni teater ini adalah situasi yang terdapat di dalam cerita dan juga latar belakang dari ragam kejadian. Alur dan plot yang ada pada seni teater Dramatik ini terbilang sangat ketat.
Tujuan utama dari pertunjukan ini adalah untuk menarik minat penonton agar tertarik dengan alur cerita yang diberikan. Teater satu ini sangat memperhatikan laku pemain secara signifikan. Bahkan, tidak jarang terjadi pengaitan antara satu peristiwa dengan jenis peristiwa yang lain.
Dimana, antar peristiwa tersebut nantinya akan membentuk suatu kesatuan dalam cerita. Adapun jenis karakter yang ada pada pentas teater dramatik adalah improvisatoris. Sementara cerita yang coba dihadirkan adalah cerita yang sebagaimana terjadi dalam realita.
Jenis Teater Boneka
Selain kedua jenis teater yang telah dijelaskan di atas, ada juga jenis teater lain yang dikenal dengan teater boneka. Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa pertunjukan boneka telah menjadi kebiasaan sejak zaman kuno. Dan hingga hari ini tetap eksis.
Dulu, boneka kerap digunakan untuk menceritakan kisah ataupun legenda yang sifatnya religius. Akan tetapi, ia dimainkan dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang dipegang, ada yang menggunakan tongkat dan sebagainya.
Di Indonesia, teater boneka yang cukup terkenal adalah wayang kulit. Dalam kesenian ini, wayang kemudian dimainkan dari belakang layar tipis. Sedangkan di luar negeri, seni teater boneka dapat disaksikan pada pertunjukan Boneka Bunraku yang berasal dari Jepang.
Jenis Teater Musikal
Teater musikal adalah jenis teater yang di dalamnya terdapat gabungan seni tari, seni peran dan juga seni musik. Kemudian di dalamnya disertai dengan dialog khusus dari pemain yang ada. Teater musikal ini dikatakan berkualitas dan baik apabila ada harmonisasi antara lagu, jenis-jenis tari dan juga kalimatnya.
Teater musikal juga bisa disebut dengan drama musikal karena di dalam pertunjukan drama ini terdapat kombinasi dari beberapa hal, mulai dari tata pentas, alunan musik dan juga tarian. Di antara jenis teater atau drama musikal yang populer saat ini adalah Opera dan Kabaret.
Teatrikalisasi Puisi
Selanjutnya adalah teater Teatrikalisasi Puisi. Ini adalah jenis pertunjukan teater yang dibuat dengan bahan karya sastra puisi. Perbedaan antara seni ini dengan puisi pada umumnya adalah, jika puisi biasanya dibacakan, maka puisi pada Teatrikalisasi Puisi ini dicoba diperankan di atas pentas.
Adapun hal yang dikedepankan dari jenis teater ini adalah estetika yang puitik saat berada di atas panggung. Selain itu, gaya yang dimiliki oleh pemain saat akting juga lebih cenderung teatrikal. Tentu dengan tidak mengesampingkan tata panggung yang baik agar semakin menegaskan makna.
***
Pengertian seni teater dapat diartikan sebagai bentuk budaya lama yang senantiasa mengalami perkembangan dan penyempurnaan hingga hari ini. Sehingga, seni ini sangat banyak digemari dengan aneka ragam jenis yang dimilikinya.